Beranda Daerah Persatuan Ummat Islam dan Walet

Persatuan Ummat Islam dan Walet

0

 

 

Ustadz Sulaiman Milla

 

TEROPONGBULUSARAUNG.COM, PANGKEP – Pada Bulan Agustus ini,  seluruh Rakyat  Indonesia dari sabang sampai Merauke menunjukkan rasa persatuannya yakni sama – sama merayakan dan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI  ke-72  dengan semangat persatuan dan persaudaraan meskipun berbeda – beda Agama, Adat dan Suku, Daerah, serta  Bahasa. Suasana seperti ini sangat menyenangkan dan mengharukan dan Insya Allah di Rahmati Allah S.W.T.

Nah demikian halnya Agama Islam ini,  semestinya Ummat Islam itu dengan keseluruhan dapat menjalin rasa persatuan dengan kata lain saling menjalin Silaturrahim antara satu sama lain jangan ada saling menyalahkan Pendapat dan Khilafiah, ungkap salah seorang  Da’i Kondang di Kota Pinrang , Al Ustadz  Sulaiman Milla, saat membawakan khutbah Jum’at di Mesjid Raya Pinrang, Jumat (18/8/2017).

Untuk itu, marilah kita saling menghormati dan saling menyayangi meskipun terdapat perbedaan – perbedaan dalam menjalankan sistem Agama Islam ini.  Agama Islam, Rahmatan Lil Alamiin penuh kasih sayang dan Allah mencintai hambanya yang berkasih sayang antara sesama manusia karena Allah. Lupakan perbedaan – perbedaan yang ada demi mendapatkan Ridho Allah SWT, pemilik alam semesta.

Di depan ribuan Jamaah Jumat, Al. Ustadz Sulaiman Milla membuat para jamaah  terkesimah  mendengarkannya. Dia menyebutkan  bahwa “Masyarakat Pinrang yang mengelolah usaha Ternak Burung Walet yang konon kabarnya banyak meresahkan masyarakat lainnya di sekeliling Gedung sarang Burung Walet, baik itu terhadap Suara Audio Burung Walet yang membisingkan para tetangga di sekitarnya, Kotoran Burung yang senantiasa menghujani atap Rumah, Kendaraan dan sebagainya, kejadian seperti itu sangat mengganggu tatanan bermasyarakat. Hal ini kan melanggar pula tatanan beragama, apalagi bila penghasilan yang di dapatkan dari penjualan sarang Burung tersebut tidak di keluarkan Zakatnya,  NauzuBillah min Dzalik, perkara ini bisa menurunkan Azab dari Allah S.W.T.

Olehnya itu, hendaknya penghasilan – penghasilan dan keuntungan yang di dapatkan darinya semestinya dapat di sedekahkan kepada para tetangga yang ada agar supaya kesusahan dan penderitaan mereka dapat terobati dan terhapuskan dengan sedekah yang di rasakannya,  jangan ada terjadi yang di istilahkan yakni “Bahagia di atas penderitaan Orang lain di sekelilingnya” nah ajaran Agama kita tidak menghendaki seperti itu olehnya itu marilah kita sama sama menyadari semua itu sebelum terlambat. (hans)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini