Beranda Hukum & Kriminal NOVEL BASWEDAN, Tagih Janji Jokowi

NOVEL BASWEDAN, Tagih Janji Jokowi

0


TEROPONGBULUSARAUNG.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menagih janji Presiden Joko Widodo terkait pembentukan tim independen pengusutan kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik Novel Baswedan.
***
Kepala Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo menyebutkan, pembentukan tim independen itu semakin mendesak setelah Ombudsman RI menemukan adanya maladministrasi dalam penyidikan kasus tersebut.
“Kami ingin meminta kembali komitmen beliau (Presiden) yang ingin kasus Bang Novel dituntaskan,” ujar Yudi di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Ombudsman menemukan maladministrasi dalam proses laporan polisi terkait perkara tindak pidana penyiraman air keras yang dialami Novel.
Dalam temuannya itu, Ombudsman mendapati adanya beberapa hal malaadministrasi dalam penanganan kasus Novel. Salah satunya adalah aspek penundaan berlarut penanganan perkara.
Sehingga, dikatakan Yudi, sudah tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk menunda kembali pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) sebagai penyelidik independen kasus Novel.
“Laporan tersebut makin meneguhkan keyakinan kami bahwa TGPF merupakan satu-satunya solusi untuk menuntaskan kasus,” demikian Yudi.
Kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK, Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017.
Kejadian tersebut terjadi saat Novel berjalan pulang ke rumah usai melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid tidak jauh dari rumah, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bahkan, penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menyelesaikan kasus penyerangan air keras terhadapnya. Terlebih, masa Pilpres 2019 sebentar lagi akan tiba.
“Saya harap Bapak Presiden, Pak Jokowi punya kesempatan untuk realisasikan janjinya untuk ungkap ini. Tentunya ungkap dengan tidak setengah-setengah, tapi tuntas. Siapa pun yang terlibat harus diungkap,” kata Novel di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa.
Novel khawatir dengan keberadaan pihak tertentu yang dapat menggoyahkan Jokowi menyelesaikan kasus. Bisa disebabkan adanya jasa atau pun peranan orang tersebut sehingga membuat orang nomor satu di Indonesia itu enggan dan bahkan tidak berani mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel.
“Saya kira kalau sudah gitu, kita mau berharap ke siapa lagi. Karena seperti yang tadi saya sampaikan, ini bukan hanya terkait kepada diri saya yang diserang,” jelas dia.
Novel akan menunggu janji pengungkapan kasusnya oleh Jokowi direalisasikan. Dia pun tidak serta merta menarik kesimpulan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak serius menangani perkara tersebut.
“Tentunya ini masih ada waktu. Saya juga berharap bapak Presiden kemudian memandang ini sebagai hal serius. Jangan membiarkan, bersikap,” kata Novel. (abd/fri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini